LEADERSHIP IN ORGANIZATIONS
(Kepemimpinan dalam Organisasi)
(Kepemimpinan dalam Organisasi)
Bab 1
Definisi Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan memiliki makna yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Kata ini diambil dari kosakata umum dan digabungkan ke dalam kosakata teknis
dari disiplin ilmiah tanpa dijelaskan dengan tepat. Akibatnya, istilah ini
masih memiliki konotasi tidak berkaitan yang menciptakan ambiguitas makna
((Janda, 1960). Kebingungan lebih jauh disebabkan oleh penggunaan
istilah-istilah lain yang tidak tepat seperti power, authority/otoritas,
manajemen, administrasi, kontrol, dan supervisi untuk menggambarkan fenomena
yang sama.
Beberapa definisi kepemimpinan yang cukup menjelaskan tentang Pengertian Kepemimpinan, Gaya dan Teori Kepemimpinan adalah sebagai berikut:
Beberapa definisi kepemimpinan yang cukup menjelaskan tentang Pengertian Kepemimpinan, Gaya dan Teori Kepemimpinan adalah sebagai berikut:
- Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang ketika dia mengarahkan aktivitas dari sebuah kelompok kepada tujuan bersama”. (Hemphill & Coons, 1957, hal. 7)
- Kepemimpinan adalah ”jenis tertentu dari hubungan power yang ditentukan oleh persepsi seorang anggota kelompok bahwa anggota yang lain memiliki hak untuk menunjukkan pola perilaku untuk anggota tersebut menyangkut aktivitasnya sebagai anggota kelompok.” (Janda, 1960, hal. 358)
- Kepemimpinan adalah ”Pengaruh interpersonal, dilakukan dalam sebuah situasi, dan diarahkan, melalui proses komunikasi, untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.” (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961, hal. 24).
- Kepemimpinan adalah ”sebuah interaksi antara orang-orang dimana salah satunya menyajikan informasi dengan cara dimana orang lain tersebut menjadi yakin akan hasil yang akan diperoleh ...akan meningkat jika dia bertindak sesuai dengan yang disarankan atau diinginkan.” (Jacobs, 1920, hal. 232)
- Kepemimpinan adalah ”inisiasi dan perawatan/pemertahanan struktur dalam ekspektasi /harapan dan interaksi.” (Stogdill, 1974, hal. 411)
- Kepemimpinan adalah ”penambahan/peningkatan yang berpengaruh pada pemenuhan/kepatuhan mekanikal dengan panduan-panduan kegiatan organisasi.” (Katz & Kahn, 1978, hal. 528)
- Kepemimpinan adalah ”proses mempengaruhi aktivitas dari kelompok yang terorganisir untuk mencapai tujuan/sasaran.” (Rauch & Behling, 1984, hal. 46)
Definisi kepemimpinan biasanya
memiliki denominator umum asumsi bahwa hal tersebut merupakan fenomena kelompok
yang melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih (Janda, 1960).
Salah satu kontroversi utama
menyangkut isu leadership sebagai sebuah fenomena yang jelas, para pakar
teori, dengan berbagai Penelitian Tentang Kepemimpinan yakin bahwa kepemimpinan tidaklah berbeda dari proses pengaruh sosial
yang terjadi diantara semua anggota kelompok, dan Kepemimpinan dipandang
sebagai sebuah proses kolektif yang dimiliki bersama oleh semua anggota
kelompok.
Konsepsi Luas
|
Konsepsi Terbatas
|
1.
Seseorang yang mempengaruhi
anggota kelompok (”distributed leadership / kepemimpinan menyebar”)
2.
Seseorang
yang mempengaruhi anggota kelompok dengan cara apapun
3.
Seseorang
yang mempengaruhi anggota kelompok untuk memenuhi permintaannya dengan senang
hati ataupun berat hati
|
1. Seseorang yang mengeluarkan pengaruh
yang paling besar pada anggota kelompok lain (”focused leadership /
kepemimpinan terpusat”)
2. Seseorang yang secara sistematis
mempengaruhi para anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
3. Seseorang yang mendapatkan komitmen
antusias dari para anggota kelompok dalam melaksanakan permintaannya
|
Beberapa pakar teori bahkan
lebih jauh membatasi definisi kepemimpinan pada pelaksanaan pengaruh yang
menghasilkan komitmen antusias dari para pengikutnya, sebagaimana yang
dipertentangkan pada pemenuhan yang biasa saja atau kepatuhan yang setengah
hati. Para pendukung dari teori ini berpendapat bahwa seseorang yang
menggunakan otoritas dan kontrol terhadap reward / hadiah dan punishment /hukuman untuk memanipulasi atau memaksa para pengikut tidaklah benar-benar
”memimpin” mereka. Pendapat yang bertentangan dengan ini menyatakan bahwa
definisi ini terlalu membatasi, karena mengesampingkan proses-proses pengaruh
yang penting untuk memahami mengapa seorang manajer menjadi efektif atau tidak
efektif dalam sebuah situasi. Para pakar teori ini berpendapat bahwa definisi
awal dari kepemimpinan seharusnya tidak menentukan jawaban terhadap pertanyaan
penelitian tentang hal apa yang membuat seorang manajer menjadi pemimpin yang
efektif. Sumber Power dan Pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin pun telah menjadi bahasan tersendiri yang cukup menarik.
Kontroversi serupa terus
berlanjut mengenai perbedaan antara leadership dan manajemen. Sudah jelas
bahwa seseorang dapat menjadi seorang pemimpin tanpa harus menjadi seorang
manajer, dan seseorang dapat menjadi manajer tanpa harus menjadi seorang
pemimpin. Memang, beberapa manajer bahkan tidak memiliki bawahan (misalnya
manajer akun finansial). Tidak ada yang menyatakan bahwa mengelola / me-manage
dan memimpin adalah sama, tapi tingkat tumpang tindih adalah poin
pertentangannya.
Oleh karena itu, kepemimpinan
dijelaskan secara luas untuk mencakup proses-proses yang melibatkan determinasi
/ penentuan dari tujuan organisasi atau tujuan kelompok, memotivasi perilaku
tugas dalam mencapai tujuan tersebut, dan mempengaruhi budaya dan maintenance /
perawatan kelompok. Istilah pemimpin dan manajer akan digunakan secara bergantian
dalam bahasan ini.
Keefektivan Kepemimpinan
Ukuran kefektivan leadership yang paling umum digunakan adalah tingkat di mana seorang pemimpin kelompok atau
organisasi melakukan tugasnya dengan sukses dan mencapai tujuan/sasarannya.
Dalam beberapa kasus, ukuran kinerja tujuan atau pencapaian sasaran pun
tersedia, seperti misalnya pertumbuhan profit, marjin profit, peningkatan
penjualan, market share, penjualan relatif terhadap target penjualan, return on
investment / tingkat pengembalian investasi, produktivitas, biaya per unit
output, biaya dalam kaitan dengan pembiayaan yang dianggarkan, dll. Dalam kasus
yang lain, peringkat subjektif dari keefektivan kepemimpinan pun dicapai dari
para atasan pemimpin, rekan atau bawahan.
Sikap dari para pengikut
terhadap pemimpinnya adalah indikator umum lainnya dari keefektivan
kepemimpinan. Seberapa bagus pemimpin tersebut memuaskan kebutuhan dan harapan
mereka? Apakah para pengikut menyukai, menghormati, mengagumi si pemimpin?
Apakah para pengikut sangat berkomitmen dalam melaksanakan permintaan pemimpin,
atau apakah mereka akan menolak, mengabaikan atau menentangnya? Sikap para
pengikut biasanya diukur dengan kuisioner dan wawancara. Berbagai ukuran
perilaku objektif seperti absenteisme, pergantian sukarela, keluhan, komplain
terhadap manajemen yang lebih tinggi, permintaan transfer, penurunan, mogok
kerja, dan sabotase sengaja pada peralatan dan fasilitas bertindak sebagai
indikator tidak langsung tentang ketidakpuasan dan permusuhan pengikut terhadap
si pemimpin.
Pemilihan kriteria yang tepat
tentang keefektivan pemimpin tergantung pada tujuan dan nilai dari orang yang
melakukan evaluasi. Atasan pemimpin lebih menyukai kriteria yang lain daripada
bawahan pemimpin. Ketika banyak pilihan ukuran keefektivan, biasanya adalah
sebuah keputusan arbitrer terhadap yang paling relevan. Kriteria berbeda
seringkali tidak berhubungan dan bahkan dapat berkorelasi secara negatif.
Bersambung ke bagian 2: Kepemimpinan dalam Organisasi: Definisi Kepemimpinan (Bag. 2)
Bersambung ke bagian 2: Kepemimpinan dalam Organisasi: Definisi Kepemimpinan (Bag. 2)