Thursday 5 November 2015

Sistem Sirkulatoris



Sistem Sirkulatoris

Jantung
Jantung adalah sebuah organ muskular berongga di dalam rongga dada diantara paru-paru. Memiliki bentuk seperti piramid, dengan dasar, atas/apex dan tiga sisi yang kurang begitu jelas batasnya. Dasarnya ada diatas dan dibelakang; pembuluh-pembuluh besar masuk dan meninggalkan jantung pada bagian dasar dan bertindak sebagai tautan utama untuk jantung. Apex / bagian atas terletak di belakang intercostals speca kelima sekitar 2 inci. Disebelah kiri dari medline. Pulsasi / pulsation yang seringkali dapat dilihat pada lokasi ini adalah dikarenakan oleh apex menghentak-hentak pada dinding dada seiring dengan tiap denyut jantung. Ini disebut dengan denyut apex.

Pericardium
Jantung menyertakan sebuah sebuah kantong / sac lapis-ganda yang disebut dengan pericardium. Satu lapis dari kantong ini secara langsung menempel pada bodi jantung, membentuk bagian dari dinding jantung. Ini disebut dengan visceral pericardium, atau epicardium. Lapis satunya, yang bukanlah bagian dari dinding jantung, disebut dengan parietal pericardium. Rongga antara kedua lapis ini disebut dengan rongga pericardial.
Catat bahwa jantung tidak ada di dalam rongga pericardial. Hanya sebagian kecil dari cairan lubrikasi / pelumas yang ada di dalam rongga pericardial. (Jantung ada di dalam kantong pericardial.) Jaringan konektif pada permukaan luar dari parietal pericardium disebut dengan fibrous pericardium.

Otak
Otak terdiri dari cerebrum, cerebellum, midbrain / otak-tengah, pons, dan medulla.
Cerebrum dibagi menjadi cerebral hemisphere kanan dan kiri oleh longitudinal fissure. Permukaan dari cerebrum ditandai dengan konvulasi-konvulasi dan sulci. Sulci tertentu bertindak sebagai pembagi tiap cerebral hemisphere menjadi: frontal, parietal, occipital, temporal, dan insula dari cerebral hemisphere. Perecental atau enterior, gyrus mengendalikan aktivitas motorik dari sisi berlawanan dari tubuh. Postcentral, atau posterior central, gyrus menerima impresi-impresi sensasi dari sisi lain tubuh. Pendengaran ada pada tempored di dalam occipital lobes.
Bagian luar dari cerebrum disebut dengan cerebral cortex; ini mengandung bodi-bodi sel neuron, neuroglia, dan fibers / serabut. Terdiri dari materi kelabu. Di bawah korteks adalah materi putih; mengandung neuroglia dan fibers. Massa-massa dari materi kelabu juga muncuk di dalam materi putih; basal ganglia, thalami, dan hypothalamus; semua ini mengandung bodi-bodi sel neuron, neuroglia, dan fibers. Fibers dari materi putih / white matter diklasifikasikan menjadi commissural, association dan projection. Corpus callosum adalah massa besar dari commissural fibers dan tampak jelas di dalam bagian-bagian sagittal dari otak.

Taste / citarasa
Reseptor-reseptor untuk citarasa terdapat pada lidah, permukaan dorsal yang mengandung tiga macam papilliae: filiform papillae, fungiform papilliae. Ada sekitar 10 vallate papillae yang terletak di dalam sebuah V di dekat bagian belakang lidah. Sejumlah benjolan/tonjolan citarasa pada dinding dari depression / depresi yang mengelilingi vallate papillia. Taste bud/tonjolan perasa juga secara teratur ditemukan pada fungiform papillae. Papillae ini tersebar secara acak pada permukaan dorsal dari lidah. Filliform papillae adalah papillae yang paling banyak; namun, tidak mengandung taste bud/tonjolan perasa. Sebagai tambahan dari taste bud/tonjolan perasa pada dorsum lidah, reseptor citarasa juga telah ditemukan disekitar dasar lidah sejauh epiglottis. Citarasa dari anterior dua-pertiga lidah dibawa melalui syaraf facial; yang dari posterior satu-pertiga dibawa melalui syaraf glossopharyngeal.
Meskipun kita dapat mengalami citarasa yang tampaknya tak terbatas, dianggap bahwa hal ini dapat bagi menjadi empat kualitas dasar: pahit, manis, asam dan asin. Sejumlah besar rasa yang dapat dialami sebagian dikarenakan oleh percampuran antara keempat kualitas ini. Adalah mungkin untuk memetakan lidah untuk menunjukkan dimana tiap citarasa ini terasa paling akut/kentara.
Citarasa adalah sebuah indera yang sangat kompleks, melibatkan tidak hanya lidah tapi juga kerjasama dengan indera-indera lainnya. Olfaction agaknya terkait pada citarasa, dan hamper setiap orang pernah mengalami penurunan citarasa yang mungkin menyertai sebuah penyakit flu parah.

Aroma
Reseptor-reseptor untuk aroma / bau terletak di dalam olfactory mucosa. Ini adalah membrane mucos dari langit-langit dan dinding yang berdekatan dari tiap bilik dari rongga nasal / hidung. Alfactory mucosa terdiri dari sel-sel pseudostratified columnar ephytelial. Beberapa dari sel-sel tipe kolumnar ini adalah reseptor actual untuk bau /aroma. Impuls yang muncul di dalam olfactory mucosa mengalir melewati fibers / serabut-serabut yang menembus plat cribriform dari tulang ethmoid untuk masuk ke dalam rongga cranial dan menghilang di dalam olfactory bulb. Disini sebuah synapse terjadi, dan impuls pun dilakukan disepanjang neuron kedua di dalam jalur menuju ke bagian-bagian dari otak yang terkait dengan bau/aroma, rhinencephalon. Bodi-bodi sel dari neuron kedua terletak di dalam saluran olfactori / olfactory tract. Syaraf olfactory, syaraf cranial pertama, terdiri dari serabut-serabut / fibers yang merupakan perluasan dari sel-sel reseptor kolumnar dari olfactory mucosa.

Mata : Penglihatan
Di dalam pertimbangan kami mengenai penglihatan, kita akan mengamati tidak hanya bola mata, yang mengandung reseptor-reseptor untuk penglihatan, tapi juga sejumlah struktur terkait. Hal ini mencakup otot-otot mata ekstrinsik, lacrimal apparatus, dan kelopak mata.
Bola mata adalah struktur berbentuk-spherical di dalam rongga orbital yang mengandung reseptor-reseptor untuk penglihatan. Dinding dari bola mata terdiri dari tiga lapisan / coat: bagian luar, fibrous coat, pertengahan, vascular coat, dan bagian dalam, nervous coat. Hal ini tampak memberikan manfaat pada irisan melintang / cross section dari bola mata. Sebagian besar dari fibrous coat terdiri dari jaringan kolagenik tebal/dense yang disebut sclera. Bagian dari ini dapat dilihat sebagai “bagian putih mata”.

Pankreas
Pancreas adalah sebuah kelenjar besar yang menghasilkan sejumlah hormone dan sejumlah enzim pencernaan. Enzim pencernaan yang terkandung di dalam sebuah cairan yang disebut dengan jus pankreatik. Pancreas terletak di dalam rongga abdominal bersebelahan dengan rongga abdominal posterior bersebelahan dengan dinding abdominal. Memiliki bentuk memanjang, membentang dari duodenum hingga ke spleen. Bagian yang masuk ke dalam C dari duodenum disebut dengan tail / ekor. Sebuah proses kecil membentang di bawah kepala/head; disebut dengan proses uncinate. Tidak ada pemisahan jelas antara bagian-bagian ini.

Penis
Penis adalah sebuah struktur silindris dari bagian anterior dari perineum. Terdiri dari tiga bodi silindrikal, yaitu, dua corpora cavernosa dan sebuah corpus spongiosum yang sempit, ketiga bagian ini dikelilingi oleh jaringan konektif dan kulit. Corpus spongiosum yang dilintasi oleh uretra kecuali pada bulb / kepala. Ini adalah pembesaran dimana corpus spongiosum menempel pada urogenital diaphragm.

Vagina
Vagina adalah organ kopulasi pada wanita yang mana sperma pria dimasukkan. Spermatozoa kemudian melewati kanal vagina menuju ke dalam rongga uterine dan kemudian menuju ke lumen dari uterine tube, dimana terjadi pembuahan ovum. Ovum / sel telur yang sudah dibuahi perlahan turun menuju ke tube dan masuk ke dalam rongga uterine. Disini ovum menempel pada dinding dari uterus, dimana terjadi perkembangan hingga parturition / lahir.

Ovarium: Struktur dan Fungsi
Ada dua ovarium. Keduanya terletak di dekat dinding lateral dari rongga pelvic, masing-masing satu di setiap sisi. Ovarium memiliki dua fungsi utama: menggabungkan hormon-hormon, dan menghasilkan sel-sel seks wanita, ova.
Diperkirakan bahwa pada saat kelahiran tiap ovarium mengandung sekitar 400.000 folikel primer. Ini adalah struktur yang akan berkembang menjadi ova dewasa / mature. Tiap folikel primer terdiri dari sebuah sel besar, oocyte (calon ovum), yang dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal dari sel-sel terkait yang disebut dengan sel-sel folikel. Folikel-folikel primer berasal dari permukaan ovarian dengan tumbuh ke bawah ke dalam jaringan konektif yang mendasarinya. Kemudian menjadi terlepas dari koneksi permukaannya dan dari kumpulan island / massa sel yang dikelilingi oleh jaringan konektif.

Mulut
Mulut atau rongga oral, adalah bagian pertama dari alimentary canal. Deskripsi berikut ini mengharuskan siswa untuk mengamati mulutnya di depan cermin dan mengaitkan bagian-bagian yang diamatinya dengan ilustrasi di dalam teks ini.
Dinding anterior mulut dibentuk oleh bibir, yang mengandung sebuah bukaan yang disebut dengan oral fissure. Pipi, mirip dengan struktur bibir, membentuk dinding lateral. Pada bayi, pipi mengandung sebuah massa lemak terlapisi, suctorial fat pad, yang diperkirakan memfasilitasi sucking / penyedotan / penghisapan. Bagian dari rongga oral antara pipi dan gigi dan antara bibir dan gigi, disebut dengan vestibule. Saluran parotid terbuka menuju ke vestibule. Ini dapat ditemukan pada kedua sisi dari fauves. Yang ada di bagian depan membentang dari lidah menuju ke palatal lunak dan disebut dengan glossopalatine arch. Yang ada di belakang membentang dari faring menuju ke palatal dan disebut dengan pharyngopalatine arch. Palatine tonsils (tonsils) terletak diantara kedua arch / lengkung tersebut.

1.      Lidah
Lidah adalah organ muscular yang ditutupi oleh membrane mucous. Ototnya ter-striated. Pada permukaan atas dari lidah ada sejumlah proyeksi kecil yang disebut dengan papillae. Ada tiga tipe: filiporm, fungiform, dan circumvallate (atau vallate). Filliform papillae adalah yang terkecil dan yang paling banyak. Bentuknya meruncing dan memiliki lapisan-penutup keratin, dan tidak mengandung taste bud/tonjolan perasa. Fungiform papillae pipih dan tersebar acak diatas permukaan dorsal dari lidah. Circumvallate papillae adalah yang terbesar diantara ketiga tipe. Sekitar dua belas circumvallate papillae ada didekat bagian belakang dari lidah, diatur membentuk V. Sejumlah besar taste bud ditemukan pada circumvallate papillae, sedikit yang ditemukan pada fungiform papillae. Dibelakang circumvallate papillae permukaan lidah kasar karena massa dari lymphoid nodules, lingual tonsils, yang terdapat tepat dibawah permukaan. Yang juga terdapat diwilayah ini didekat apex dari V adalah cecal foramen, sebuah sisa dari thryglossal duct. Kadangkala duct / saluran ini tetap ada pada orang dewasa, membesar, dan membentuk kista.

2.      Gigi
Ada dua set gigi, decidious dan permanen. Gigi deciduous juga disebut dengan gigi susu, gigi sementara, dll. Gigi deciduous adalah, di dalam masing-masingnya adalah ducts / saluran dan yang dari grapes / anggur adalah alveoli-nya. Kemudian isi rongga diantara grapes dan stems / stema dengan untaian kapan / stands of cotton, dan kelilingi keseluruhan permukaan dengan kapas, kecuali pada stema utama / main stem. Kapas ini merepresentasikan irisan sebanding dari kelenjar ludah. Kita harus menyadari bahwa bidang dari seksi / bagian ini akan melewatkan lumen dari sebagian besar alveoli, dan pemeriksaan pasien harus dilakukan guna melihat sebuah “gambar buku-teks”.

3.      Pharinx
Pharynx adalah sebuah pembuluh musculomembraneous sepanjang 5 inci, berguna untuk system respiratoris dan pencernaan. Merupakan anterior pada vertebral coloumn, memanjang dari dasar tengkorak menuju ke enam cervical vertebra, dimana berhubungan dengan esophagus.

4.      Esophagus
Esophagus di dalam sebuah pembuluh musculomembraneous, sekitar 10 inci, menghubungkan pharynx dengan perut. Terletak jauh di dalam dada yang bersifat anterior melalui jangkauan pendekatan pembedahan. Hanya thoraric duct ada ada diantara esophagus dan vertebral coloumn. Di dalam superior mediastinum, esophagus adalah posterior terhadap trachea. Membentang ke bawah, ada dibelakang jantung. Tepat sebelum mencapai perut / lambung menembus diafragma. Dua syaraf vagus membentuk sebuah plexus disekeliling esophagus dan membentang seiring dengannya ke dalam rongga abdominal.

5.      Perut / Lambung
Perut adalah porsi yang melebar dari alimentary canal. Terletak di dalam porsi kiri atas dari rongga abdominal dibawah diafragma. Ada dua lekukan, lekukan kecil dan lekukan besar. Bagian dari perut / lambung membentang diatas esophageogastric junction. Disebut dengan fundus. Dibawahnya adalah bagian utama dari lambung, disebut dengan bodi. Sebuah porsi terkerut tepat sebelum usus kecil disebut dengan pyloric canal. Dua sphincter terkait dengan lambung; yang pertama; disebut dengan cardiac sphincter, menjaga bukaan dari dari esophagus; yang satunya lagi, disebut dengan pyloric sphincter, menjaga bukaan menuju ke lapisan usus kecil. Tatanan dari lapisan-lapisan ini sulit untuk diidentifikasi di dalam bagian-bagian histological. Lapisan keempat adalah sebuah membrane serous yang disebut dengan serosa. Pada lekukan kecil, serosa bersambungan dengan omentum besar.

6.      Usus Kecil
Usus kecil adalah bagian terpanjang dari alimentary canal. Terlipat dan tergulung guna sesuai dengan abdomen. Pada bagian pintu masuk menuju ke dalam usus kecil ada sphincter yang telah disebutkan diatas; pyloric sphincter. Pada unjung distal dari usus kecil yang membuka menuju usus besar adalah sebuah katup yang disebut dengan katup illocecal. Usus kecil dibagi menjadi tiga bagian: duodenum, sekitar 10 inci; jejunum, sekitar 8 kaki; dan ileum, sekitar 12 kaki. Duodenum bersifat immobile/tak bergerak, tetap berada pada dinding posterior abdominal sedemikian rupa sehingga membentuk huruf C. saluran-saluran pankreatik dan common bile / empedu terbuka menuju ke duodenum. Bagian lain dari usus kecil memiliki sejumlah mobilitas, namun disebut dengan A yang menempel pada dinding posterior abdominal berkat mesentery yang akan digambarkan nanti.

7.      Rectum
Rectum panjangnya sekitar 5 hingga 7 inci, terletak secara anterior terhadap sacrum dan coccyx, turun melintasi dan maju, dan kemudian, sedikit dibawah coccyx, kembali lagi masuk ke dalam anal canal.
Rectal ampulla kosong kecuali tepat sebelum dan selama defecation /BAB.  Faktanya, feses biasanya ada di dalam signoid colon atau lebih tinggi hingga tepat sebelum defecation/BAB.

8.      Anal Canal
Anal canal adalah bagian terakhir dari alimentary canal. Sekitar 1 hingga ½ inci dan mengarah turun dan mundur. Bukaan luar disebut dengan Anus. Bagian atas dari canal memiliki sejumlah lipatan longitudinal yang disebut dengan rectal colomns, atau colomns of morgagni.

9.      Liver / Hati
Hati adalah massa terbesar dari jaringan glandular di dalam tubuh. Terletak di dalam sisi kanan atas dari rongga abdominal tepat dibawah diafragma, permukaan anterosuperiornya sesuai dengan permukaan bawah dari diafragma.

1.      Hidung
Hidung terdiri dari sebuah porsi eksternal yang terproyeksi dari anterior wajah dan sebuah porsi internal, rongga nasal. Sebuah nasal septum memisahkan rongga nasal menjadi dua ruang. Dua lobang, nares, membuka ke arah rongga nasal, satu untuk tiap ruang. Dinding medial dari tiap ruang dibentuk oleh nasal septum. Ini menyajikan sebuah permukaan yang relatif teratur / reguler, meskipun biasanya menyimpang pada satu sisi dan memiliki spine/bagian belakang yang bertulang atau tonjolan yang terproyeksi darinya. Plat vomer dan perpendicular / tegak-lurus dari ethmoid adalah komponen bertulang utama dari nasal septum; hyaline cartilage melengkapi bagian anterior dari septum. Dinding lateral dari tiap ruang adalah tidak teratur, mengandung tiga turbinate / bentuk-spiral. Ini adalah susunan / rak bertulang yang melengkung yang terproyeksi ke dalam rongga nasal dari dinding lateral. Ruang dibawah dan lateral terhadap tiap concha disebut dengan meatus. Oleh karena itu, ada sebuah concha superior, middie, dan inferior, serta sebuah meatus superior, middie, dan inferior.

Struktur
Bagian dari rongga nasal ada tepat di dalam nares disebut vestibule. Dibatasi oleh squamous epithelium bertingkat. Rambut-rambut panjang dari bagian ini membantu menyaring partikel-partikel debu dari udara yang dihirup. Sisa dari rongga nasal dibatasi oleh psedostratified columnar epithelium. Epithelium ini bersiliata dan mengandung banyak sekali sel-sel goblet yang disebut dengan olfactory mucosa. Semua nasal epithelium berada diatas tulang tengkorak dari hidung. Karena hubungan dekatnya dengan tulang, membrane mucous dari rongga nasal seringkali disebut dengan mucoperiosteum.

Fungsi
Hidung memiliki beragam fungsi: merupakan organ untuk penciuman, mengandung reseptor-reseptor penciuman pada bagian ceruk-ceruk atasnya; berkontribusi pada fonasi / phonation; dan bertindak sebagai rute respiratoris utama. Selain untuk memasukkan udara ke dalam pharynx, hidung membantu untuk menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara sebelum masuk ke dalam paru-paru. Peningkatan permukaan disediakan oleh turbinates yang membuatnya sangat efisien dalam hal ini. Sebagai tambahan terhadap fungsi-fungsi natural / alamiah yang diterangkan diatas dokter kadangkala menggunakan rongga nasal sebagai saluran untuk instrument-instrumen atau pembuluh / slang. Perawat harus menyadari kemungkinan-kemungkinan ini, karena dia harus “siap” untuk prosedur-prosedur ini dan seringkali membantunya. Catatan bahwa sebuah pembuluh / slang yang dimasukkan sepanjang dasar hidung dapat diintroduksi ke dalam pharynx. Dengan perlahan memutar pembuluh / slang (dan pasien), ini dapat dilakukan untuk masuk melewati pharynx menuju ke esophagus.
Bibir atas dan bagian nasal disebut sebagai danger triangle / segitiga bahaya. Hal ini karena pembuluh darah mengaliri wilayah ini juga berhubungan dengan venous sinuses / sinus-sinus vena yang ada di dalam rongga cranial, yaitu cavernous sinus.

2.      Pharynx
Pharynx adalah pembuluh musculomembraneous sepanjang 5 inci, yang berguna untuk system respiratoris dan pencernaan. Merupakan anterior pada vertebral coloumn, memanjang dari dasar tengkorak menuju ke enam cervical vertebra, dimana berhubungan dengan esophagus. Dibagi menjadi tiga bagian, nasopharynx, oropharynx, dan laryngopharynx. Nasopharynx adalah bagian atas dan terbuka di bagian depan untuk berhubungan dengan mulut; laryngopharynx terbuka bagian depan untuk berhubungan dengan larynx.

Struktur
Nasopharynx dibatasi oleh psedostratified columnar epithelium, sisa dari pharynx dibatasi oleh squamous epithelium bertingkat. Epithelia ini berada diatas jaringan konektif, yang dibawahnya ada otot bertingkat/berlapis. Otot ini disebut dengan pharyngeal constrictors.

Fungsi
Pharynx bertindak sebagai jalan untuk saluran resporatoris dan pencernaan. Sebaiknya diperhatikan bahwa di dalam melayani saluran pencernaan pharynx berpartisipasi di dalam refleks penelanan, dan untuk aktivitas ini pharynx dilengkapi dengan otot berlapis / bertingkat yang berkontraksi sangat cepat. Hal ini memungkinkan pharynx untuk dengan cepat membersihkan jalur sehingga pergerakan udara tidak terhalang oleh makanan.

3.      Larynx
Larynx juga disebut dengan kotak suara, ini merupakan struktur mirip kotak yang terdapat di dalam leher. Anggota-anggota struktural utama dari larynx adalah cartilage. Ada Sembilan cartilage yang menyusun larynx: satu thyroid cartilage, satu cricoids cartilage, sebuah epiglottis, dua arytenoids cartilage, dua cuneiform, dan dua corniculate cartilage. Thyroid cartilage adalah yang terbesar. Dibentuk oleh dia plat cartilaginous besar yang bergabung secara anterior. Mendapatkan namanya dari kelenjar thyroid yang terletak secara anterior terhadapnya, dan juga umumnya disebut Adam’s apple / Jakun. Cricoids cartilage berbentuk seperti sebuah cincin segel / signet ring dengan bagian luas dari cincin ada dibelakang. Epiglottis berbentuk seperti daun. Terletak pada pintu-masuk larynx. Arytenoids adalah sepasang cartilage yang berbentuk seperti pyramid. Khususnya penting dalam berbicara. Empat cartilage lainnya adalah kecil dan tidak akan dibahas lebih lanjut.
Larynx tersusun dalam sebuah bentuk yang kompleks dan dirancang untuk saluran udara dan bicara. Membrane mucous menutupi aspek dalam dari larynx. Dibawah membrane mucous ini pada tiap sisi, antara arytenoids cartilage dan thyroid cartilage adalah jaringan fibrous yang membentuk sebuah ridge / tonjolan. Tonjolan-tonjolan ini dan jaringan yang menjadi dasarnya adalah pita-pita suara, atau lipatan-lipatan suara. Arytenoids cartilage dapat bergerak untuk memisahkan diri atau mendekati lipatan-lipatan ini. Lebih lanjut, dapat tegang atau longgar. Ketika terbuka lebar dihasilkan suara bernada-rendah; ketika sedikit terbuka, suara tinggi terdengar. Dalam cara yang sama, ketika lipatan tegang, suara tinggi; ketika longgar, suara rendah.
Sebuah pasangan lipatan tambahan dibentuk oleh membran mucous dari larynx diatas pita suara; ini disebut dengan ventricular folds, atau pita suara semu / false vocal folds. Ini tidak mempunyai fungsi di dalam phonasi / bersuara. Catatan bahwa epiglottis terletak diatas glottis. Syaraf-syaraf laryngeal berulang / recurrent dekat dengan arteri-arteri thyroid inferior dan jika rusak pada kedua sisi dapat menyebabkan kematian karena sesak-napas karena otot-otot tidak lagi mampu untuk memertahankan glottis.

4.      Trachea
Trachea adalah sebuah pembuluh sepanjang 4,5 inci. Terletak dibagian bawah dari leher dan bagian atas thorax, anterior terhadap esophagus. Fungsinya adalah untuk bertindak sebagai saluran udara.

Struktur
Dinding trachea terdiri dari empat lapisan, sebuah mucosa, sebuah submucosa, sebuah lapisan cartilaginous dan sebuah adventitia. Mucosa dibatasi oleh pseudostratified columnar epithelium bersiliata yang mengandung banyak sekali sel-sel goblet dan berada diatas jaringan konektif. Sebuah lapisan elastic memisahkan mukosa dari submukosa; namun, hal ini sulit untuk dilihat dalam bagian / seksi H dan E. kelenjar-kelenjar terletak di dalam submucosa. Mengeluarkan mucous pada permukaan trachel memertahankan kelembaban. Cartilage berada dalam bentuk cincin sempurna yang mencegah trachea runtuh. Otot halus membentang antara ujung-akhir dari cartilage di belakang, dimana cincin-cincinnya tidak sempurna. Adventitia terdiri dari jaringan konektif yang berbaur dengan jaringan sekitarnya.

5.      Bronchi dan Saluran-saluran Udara Terminal
Bronchi adalah dua pemb uluh yang bercabang dari trachea. Masing-masing memasuki tiap paru. Strukturnya serupa dengan struktur trachea; namun, perubahan tertentu telah terjadi. Otot halus memisahkan mucosa dari submucosa, dan cincin tak sempurna digantikan oleh plat-plat tumpang tindih dari cartilate. Paru-paru mengandung sisa dari saluran-saluran pernapasan. Terdiri dari cabang-cabang kecil bronchi, terminal bronchioles, respiratory bronchioles, saluran-saluran alveolar, kantong-kantong alveolar, dan alveoli. Selama percabangan bronchi dan reduksi diameter dari saluran udara dalam, dinding-dinding secara gradual kehilangan sejumlah komponennya, sehingga di dalam terminal bronchioles, cartilage dan kelenjar-kelenjar tidak lagi ada. Bronchioles ini dikenali karena pemrosesan sebuah jajaran sel-sel kolumnar bersiliata, sejumlah kecil jaringan konektif, dan otot halus. Secara fungsional, terminal bronchioles adalah saluran terakhir yang hanya mengarahkan udara. Pertukaran respiratoris terjadi melalui sisa dari saluran udara. Respiratory bronchioles memiliki sejumlah sel-sel kolumnar; namun, juga memiliki kantong-kantong dari sel-sel pipih. Saluran-saluran alveolar, kantong-kantong alveolar, dan alveoli diatur oleh sel-sel pipih. Namanya didasarkan atas pengaturannya.

6.      Paru-paru dan Pleura
Ada dua paru di dalam rongga dada. Rongga diantaranya disebut dengan mediastinum. Paru kanan memiliki tiga lobes/bilik, dan paru kiri mempunyai dua lobes / bilik. Tiap paru memiliki sebuah apex / puncak, dasar, permukaan coastal, dan permukaan mediastinal. Pada permukaan mediastinal ada sebuah bukaan yang disebut dengan hilus, yang melaluinya pembuluh darah, bronchi, syaraf, dan lymphatic melintas. Struktur ini terikat bersama-sama oleh jaringan konektif seperti sebuah stalk/tangkai dan disebut dengan akar paru. Tiap paru dikelilingi oleh sebuah kantong pleural. Ini terdiri dari dua laposan dengan rongga potensial, rongga pleural, diantaranya. Sebuah lapisan dari kantong pleural terikat erat pada paru; ini adalah lapisan visceral dari pleura. Lapisan satunya lagi menempel pada dinding dada, diafragma, dll; yang disebut dengan lapisan parietal dari pleura. Visceral pleura juga menempel erat pada substance / pokok paru sehingga membentuk permukaan paru.

7.      Ginjal
Ginjal adalah organ berbentuk kacang dengan ukuran 4,5 kali 2 kali 1. Terletak pada dinding posterior dari rongga abdominal, pada tiap sisi dari vertebral coloumn. Otot-otot tebal / thick muscle dan dense fascia / fascia tebal pada tiap sisi dari vertebral coloumn memberikan perlindungan pada ginjal dari belakang; sebagai tambahan, bagian atas dari ginjal dilindungiu oleh rusuk bawah. Hubungan dari ginjal dengan peritoneum dapat dilihat dalam cross section / irisan-melintas melalui rongga abdominal. Ginjal ada diantara transversalis fascia dan peritoneum. Tidak hanya eksternal pada rongga peritoneal tapi juga dibelakangnya dan oleh karena itu seringkali disebut sebsagai retroperitoneal. Tidak ada ligamen special yang menunjang ginjal; namun, sebuah porsi dari jaringan ekstraperitoneal dimana ginjal berada mengerut / menebal untuk membentuk renal fascia yang membantu ginjal untuk tetap ditempat. Lebih lanjut, sejumlah besar lemak ada pada jaringan ekstraperitoneal yang memberikan sokongan lebih lanjut pada penguatan tersebut. Beberapa dari jaringan adipose ini yang internal pada renal fascia disebut dengan perirenal; sebagian ada yang eksternal dan disebut dengan pararenal. Diagram juga menunjukkan bahwa pendekatan operasi pada ginjal tidak mengharuskan pembukaan pada rongga peritoneal, sedangkan pendekatan operasi pada usus kecil membutuhkannya.

8.      Ureter
Tiap ginjal terhubung dengan urinary blader / kandung kemih melalui sebuah ureter. Ini adalah pembuluh sepanjang 10 inci dimulai pada renal pelvis. Lebih dari setengah panjangnya ada di dalam rongga abdominal, dan porsi sisanya ada di dalam rongga pelvic. Urin lewat melalui ureter menuju kemih. Kontraksi-kontraksi peristaltic reguler berkontribusi pada pergerakan urin.

9.      Urethra
Urethra dari pria berbeda dengan urethra wanita, dan deskripsi-deskripsi berbeda pun diperlukan. Urethra pria digunakan tidak hanya untuk system uriner dari juga digunakan oleh system reproduksi. Dibagi menjadi tiga bagian: porsi prostatic, porsi membranous, dan porsi penile. Ketika urethra meninggalkan kemih, langsung menembus kelenjar prostat. Bagian dari urethra ini panjangny6a 1 hingga 1 ½ inci. Bagian kedua, sekitar ½ inci, melewati diafragma muscular. Otot yang mengelilingi urethra adalah otot berlapis yang disebut dengan external urethral sphincter.

10.  Kelenjar Thyroid
Kelenjar thyroid terletak di leher, menempel erat pada dasar larynx dan pada bagian atas dari trachea. Kelenjar ini dibagi menjadi dua lobes yang dihubungkan oleh sebuah jembatan yang terkait dengan sebuah jembatan dari jaringan serupa yang disebut dengan isthmus. Lobes ini membentang naik sehingga biasanya berhubungan dengan thyroid cartilage dari larynx.

No comments:

Post a Comment