Peradangan – Sebuah Hubungan Antara Penyakit Dental Lokal dan Patologi
Sistemik?
Infeksi-infeksi oral telah
mengalami penelitian cermat untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang mungkin
bagi kondisi-kondisi sistemik seperti penyakit kardiovaskular, even-even
cerebrovascular, dan preterm janin berat lahir rendah. Beberapa studi
epidemologis menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara kesehatan dental dan
penyakit kardiovaskuler. Mereka yang memiliki kesehatan dental paling parah
kemungkinan besar memiliki penyakit kardiovaskuler. Asosiasi ini tampak pada
studi retrospektif dan studi kontrol-kasus dan spesifik untuk penyakit
periodontal, bukan karies gigi.
Penyakit periodontal
ditentukan oleh pengulangan episode peradangan. Bakteria utama yang terkait
dengan penyakit periodontal (P. gingivalis, Tannerella forsythensis,
Actinobacillus actinomucetemcomitants dan Treponema denticola) memiliki LPS di
dalam dinding semnya. Toksin bakterial termasuk LPS menyebar ke dalam jaringan
gingival yang terulserasi di dalam sulcus gingival. Monocyte adalah salah satu
diantara sel-sel imun yang bereaksi pada kehadiran lokal dari bakteria ini. LPS
secara khusus adalah aktivator penting dari monocyte/ macrophage, yang merespon
dengan mensekresikan mediator peradangan yang dapat larut, TNF-α dan IL-1β.
Ketika diaktifkan, monocyte juga melepaskan prostaglandin E2 (PGE2),
sebuah metabolit asam arachidonic, yang mempromosikan vasolidasi dari
mikrovaskular lokal, memperparah peradangan. Eecara lokal, IL-1β dan TNF-α
meningkatkan ekspresi molekul penempelan seluler oleh sel-sel endothelial, yang
memfasilitasi ikatan dari neutrophil pada dinding pembuluh sebelum ekstravasasi
ke dalam jaringan tisu yang terpengaruh. Ketika konsentrasi lokal dari IL-1β
dan TNF-α tinggi, mediator-mediator yang dapat larut ini dapat memasuki sistem
sirkulatoris. IL-1β dan TNF-α memicu liver untuk menghasilkan reaktan-reaktan
akut, termasuk protein C-reaktif (CRP).
CRP secara khusus terikat pada
C-polisakarida, komponen membran dari bakteria dan fungi, dan bertindak sebagai
opsonin, memunculkan phagocytosis dengan macrophage. CRP juga terikat pada
sel-sel rusak dan CRP kompleks dapat mengaktifkan pengganti. Ketika distimulasi
oleh CRP, macrophage menghasilkan faktor jaringan, sebuah inisiator dari
koagulasi. Peningkatan serum CRP adalah kejadian normal selama respon tubuh
terhadap infeksi dan peradangan. Level kembali pada kondisi normal ketika
infeksinya sembuh, sehingga serum CRP dapat digunakan sebagai penanda infeksi
dan peradangan. Pada subjek yang sehat yang memiliki resiko penyakit
kardiovaskuler, mereka yang memiliki level CRP tinggi memiliki kemungkinan
lebih besar memiliki leel serum CRP tinggi daripada pasien yang secara
periodontal sehat.
Terdapat bukti yang semakin
meningkat bahwa even-even peradangan berkontribusi pada artherogenesis dan
penyakit kardiovaskuler. Monocyte yang telah menginfiltrasi intima pembuluh
darah dan mengambil lipid (kolesterol) memainkan peranan penting dalam pembentukan
plak-plak atherosklerosis. Dengan kehadiran IL-1β dan TNF-α, monocyte ini dapat
dipicu untuk memasukkan lebih banyak lipid dan untuk terus mensekresikan
sitokine peradangan. IL-1β juga dapat memunculkan proliferasi sel otot, yang
bertanggung jawab atas penebalan dinding pembuluh darah dengan luka
atherosklerotis.
Mikroorganisme periodontal
dapat berkontribusi pada muatan infeksius pro-inflamatoris yang diciptakan oleh
organisme infeksius kronik lainnya seperti Chlamydia pneumoniae dan
cytomegalovirus, yang seringkali dikaitkan dengan plak-plak atherosklerosis.
Organisme-organisme ini sebenarnya adalah endemik pada populasi yang sehat,
secara potensial menambah beban patogen sistemik. Diantara mikrobiota endemik,
P. gingivalis telah dideteksi dalam spesimen dari plak-plak atherosklerosis
manusia. Diketahui menginvasi dan memicu ekspresi sitokine peradangan oleh
sel-sel endotelial dalam kultur, P. gingivalis juga dapat menantang kesehatan
dan integritas dari jajaran endotelial dari pembuluh-pembuluh darah dengan
memodulasi ekspresi dari protein-protein adhesi seluler. Jika mendapatkan jalan
masuk kepada myointima endotelial, P. gingivalis juga dapat memicu pembentukan
sel-sel busa berisi lipid dari macrophage. Pembentukan sel-sel busa in vitro
menstimulasi langkah kunci dalam atherogenesis. Terakhir, seperti halnya S.
sanguinis dan mikroorganisme tertentu yang telah dilokalisasi pada plak
atherosklerotic dari manusia, P. gingivalis memicu platelet manusia untuk
berkumpul in vitro. Sehingga, P. gingivalis dan mikroba lainnya yang secara
kronik memasuki sirkulasi darah selama infeksi mukosal dapat mengekspresikan
karakteristik patogenik serupa. Untuk menentukan bagaimana caranya, dan pada
tingkat apa, tiap infeksi dan mikroorganisme terkait berkontribusi pada hasil
penyakit kardiovaskuler adalah tantangan sulit bagi para ilmuwan untuk
dipecahkan.
Tantangan Bakterial Lokal
Ketika hadir secara simultan
atau secara sebentar dalam darah seiring waktu, namun, beban patogen sistemik
merepresentasikan resiko agregat dari atherosclerosis dan thrombosis yang
dibentuk oleh patogenesitas yang berlebihan dari mikroorganisme seperti C.
Pneumoniae dan cytomegalovirus, dan S. sanguinis dan P. gingivalis.
Beberapa studi juga
menunjukkan asosiasi antara penyakit periodontal dan preterm bayi berat baru
lahir rendah. Mediator-mediator peradangan yang dapat larut, seperti PGE2,
dapat menjadi penghubung molekular dari infeksi lokal (periodontitis) pada even
distal, paturisi/proses kelahiran. Level-level uterine dari PGE2
biasanya muncul pada masa kehamilan akhir. Jika beberapa level PGE2 ambang
memicu terjadinya kelahiran, maka mungkin bahwa kombinasi PGE2dari
infeksi jauh/distant dan jaringan uterine dapat memicu kelahiran prematur dan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sehingga, mikroba yang terkait
dengan penyakit periodontal dapat memicu monocyte lokal untuk mengekspresikan
mediator-mediator peradangan. Mediator-mediator ini memasuki sirkulasi sistemik
dan dapat memperparah patologi yang sudah ada pada lokasi-lokasi yang jauh,
seperti plak-plak etherosclerotis, atau memicu fungsi abnormal vaskular dalam
jaringan-jaringan spesifik. Misalnya,
PGE2 yang dihasilkan pada lokasi infeksi periodontal dapat memasuki
sirkulasi sistemik untuk meningkatkan level-level uterine untuk memicu proses
melahirkan prematur. Asosiasi antara penyakit periodontal dan penyakit
kardiovaskuler dan preterm bayi baru lahir berat rendah adalah subjek dari
penelitian-penelitian saat ini.
Poin-poin Penting
Bakteria oral komensal dapat
menjadi patogenik ketika mendapatkan akses kepada lingkungan selain dari rongga
oral. Retakan pada integritas dari jaringan-jaringan lunak dari ronga oral
dapat disebabkan oleh prosedur-prosedur oral, luka, atau infeksi.
Kondisi-kondisi lingkungan baru yang ditemukan secara sistemik memicu perubahan
dalam ekspresi gen bakterial, yang dapat meningkatkan virulensi.
Streptococci oral yang jinak
dalam rongga oral seringkali kausatif dalam endokarditis infektif. Di dalam
kompartemen sistemik, streptococci terdapat pada katup jantung abnormal atau
yang rusak. Endotelium valvular kemudian menjadi paya-kotor, membuat jaringan
konektif menjadi terbuka. Platelet yang yang bersirkulasi pun diaktifkan untuk
memperbaiki luka, dan platelet pun menempel dan menyebar pada jaringan konektif
yang terbuka. Streptococci pun kemudian memicu platelet untuk mengikat
fibrinogen, berkumpul, dan membentuk thrombus atau gumpal platelet. Massa dari
mikroorganisme, platelet, dan fibrin pada katup jantung yang luka atau rusak
atau permukaan endokardial lainnya membentuk vegetasi, dimana merupakan ciri
dari endokarditis infektif.
Cross-reactivity /
reaktivitas-silang dari antibodi-antibodi ke HSP bakterial dengan HSP-diri
dapat berkontribusi pada penyakit sistemik seperti arthritis dan penyakit
Bechet.
Mimikri bakterial dari
peptida-diri seperti fragmen kolagen oleh epitope PAAP dari S. sanguinis dapat
menyebabkan autoregulasi dan autoimun arthritis.
Peradangan intravaskular lokal
yang disebabkan oleh bakteria oral dapat melibatkan proses kelahiran prematur
dan perkembangan penyakit sistemik seperti atherosclerosis. Bakterial
periodontal seperti P. gingivalis dapat berkontribusi secara lebih langsung
pada atheroclerosis dengan menginvasi sel-sel endothelial arteri dan memicu
peradangan. P. gingivalis juga memicu pembentukan sel-sel busa berisi lipid
dari macrphage, langkah kunci dalam atherosclerosis.
No comments:
Post a Comment