Wednesday 4 November 2015

Sakit Gigi, Radang dan Patologi Sistemik



Peradangan – Sebuah Hubungan Antara Penyakit Dental Lokal dan Patologi Sistemik?
Infeksi-infeksi oral telah mengalami penelitian cermat untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang mungkin bagi kondisi-kondisi sistemik seperti penyakit kardiovaskular, even-even cerebrovascular, dan preterm janin berat lahir rendah. Beberapa studi epidemologis menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara kesehatan dental dan penyakit kardiovaskuler. Mereka yang memiliki kesehatan dental paling parah kemungkinan besar memiliki penyakit kardiovaskuler. Asosiasi ini tampak pada studi retrospektif dan studi kontrol-kasus dan spesifik untuk penyakit periodontal, bukan karies gigi.

Penyakit periodontal ditentukan oleh pengulangan episode peradangan. Bakteria utama yang terkait dengan penyakit periodontal (P. gingivalis, Tannerella forsythensis, Actinobacillus actinomucetemcomitants dan Treponema denticola) memiliki LPS di dalam dinding semnya. Toksin bakterial termasuk LPS menyebar ke dalam jaringan gingival yang terulserasi di dalam sulcus gingival. Monocyte adalah salah satu diantara sel-sel imun yang bereaksi pada kehadiran lokal dari bakteria ini. LPS secara khusus adalah aktivator penting dari monocyte/ macrophage, yang merespon dengan mensekresikan mediator peradangan yang dapat larut, TNF-α dan IL-1β. Ketika diaktifkan, monocyte juga melepaskan prostaglandin E2 (PGE­2), sebuah metabolit asam arachidonic, yang mempromosikan vasolidasi dari mikrovaskular lokal, memperparah peradangan. Eecara lokal, IL-1β dan TNF-α meningkatkan ekspresi molekul penempelan seluler oleh sel-sel endothelial, yang memfasilitasi ikatan dari neutrophil pada dinding pembuluh sebelum ekstravasasi ke dalam jaringan tisu yang terpengaruh. Ketika konsentrasi lokal dari IL-1β dan TNF-α tinggi, mediator-mediator yang dapat larut ini dapat memasuki sistem sirkulatoris. IL-1β dan TNF-α memicu liver untuk menghasilkan reaktan-reaktan akut, termasuk protein C-reaktif (CRP).
CRP secara khusus terikat pada C-polisakarida, komponen membran dari bakteria dan fungi, dan bertindak sebagai opsonin, memunculkan phagocytosis dengan macrophage. CRP juga terikat pada sel-sel rusak dan CRP kompleks dapat mengaktifkan pengganti. Ketika distimulasi oleh CRP, macrophage menghasilkan faktor jaringan, sebuah inisiator dari koagulasi. Peningkatan serum CRP adalah kejadian normal selama respon tubuh terhadap infeksi dan peradangan. Level kembali pada kondisi normal ketika infeksinya sembuh, sehingga serum CRP dapat digunakan sebagai penanda infeksi dan peradangan. Pada subjek yang sehat yang memiliki resiko penyakit kardiovaskuler, mereka yang memiliki level CRP tinggi memiliki kemungkinan lebih besar memiliki leel serum CRP tinggi daripada pasien yang secara periodontal sehat.
Terdapat bukti yang semakin meningkat bahwa even-even peradangan berkontribusi pada artherogenesis dan penyakit kardiovaskuler. Monocyte yang telah menginfiltrasi intima pembuluh darah dan mengambil lipid (kolesterol) memainkan peranan penting dalam pembentukan plak-plak atherosklerosis. Dengan kehadiran IL-1β dan TNF-α, monocyte ini dapat dipicu untuk memasukkan lebih banyak lipid dan untuk terus mensekresikan sitokine peradangan. IL-1β juga dapat memunculkan proliferasi sel otot, yang bertanggung jawab atas penebalan dinding pembuluh darah dengan luka atherosklerotis.
Mikroorganisme periodontal dapat berkontribusi pada muatan infeksius pro-inflamatoris yang diciptakan oleh organisme infeksius kronik lainnya seperti Chlamydia pneumoniae dan cytomegalovirus, yang seringkali dikaitkan dengan plak-plak atherosklerosis. Organisme-organisme ini sebenarnya adalah endemik pada populasi yang sehat, secara potensial menambah beban patogen sistemik. Diantara mikrobiota endemik, P. gingivalis telah dideteksi dalam spesimen dari plak-plak atherosklerosis manusia. Diketahui menginvasi dan memicu ekspresi sitokine peradangan oleh sel-sel endotelial dalam kultur, P. gingivalis juga dapat menantang kesehatan dan integritas dari jajaran endotelial dari pembuluh-pembuluh darah dengan memodulasi ekspresi dari protein-protein adhesi seluler. Jika mendapatkan jalan masuk kepada myointima endotelial, P. gingivalis juga dapat memicu pembentukan sel-sel busa berisi lipid dari macrophage. Pembentukan sel-sel busa in vitro menstimulasi langkah kunci dalam atherogenesis. Terakhir, seperti halnya S. sanguinis dan mikroorganisme tertentu yang telah dilokalisasi pada plak atherosklerotic dari manusia, P. gingivalis memicu platelet manusia untuk berkumpul in vitro. Sehingga, P. gingivalis dan mikroba lainnya yang secara kronik memasuki sirkulasi darah selama infeksi mukosal dapat mengekspresikan karakteristik patogenik serupa. Untuk menentukan bagaimana caranya, dan pada tingkat apa, tiap infeksi dan mikroorganisme terkait berkontribusi pada hasil penyakit kardiovaskuler adalah tantangan sulit bagi para ilmuwan untuk dipecahkan.

Tantangan Bakterial Lokal
Ketika hadir secara simultan atau secara sebentar dalam darah seiring waktu, namun, beban patogen sistemik merepresentasikan resiko agregat dari atherosclerosis dan thrombosis yang dibentuk oleh patogenesitas yang berlebihan dari mikroorganisme seperti C. Pneumoniae dan cytomegalovirus, dan S. sanguinis dan P. gingivalis.
Beberapa studi juga menunjukkan asosiasi antara penyakit periodontal dan preterm bayi berat baru lahir rendah. Mediator-mediator peradangan yang dapat larut, seperti PGE2, dapat menjadi penghubung molekular dari infeksi lokal (periodontitis) pada even distal, paturisi/proses kelahiran. Level-level uterine dari PGE2 biasanya muncul pada masa kehamilan akhir. Jika beberapa level PGE2 ambang memicu terjadinya kelahiran, maka mungkin bahwa kombinasi PGE2dari infeksi jauh/distant dan jaringan uterine dapat memicu kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sehingga, mikroba yang terkait dengan penyakit periodontal dapat memicu monocyte lokal untuk mengekspresikan mediator-mediator peradangan. Mediator-mediator ini memasuki sirkulasi sistemik dan dapat memperparah patologi yang sudah ada pada lokasi-lokasi yang jauh, seperti plak-plak etherosclerotis, atau memicu fungsi abnormal vaskular dalam jaringan-jaringan spesifik.  Misalnya, PGE2 yang dihasilkan pada lokasi infeksi periodontal dapat memasuki sirkulasi sistemik untuk meningkatkan level-level uterine untuk memicu proses melahirkan prematur. Asosiasi antara penyakit periodontal dan penyakit kardiovaskuler dan preterm bayi baru lahir berat rendah adalah subjek dari penelitian-penelitian saat ini.

Poin-poin Penting
Bakteria oral komensal dapat menjadi patogenik ketika mendapatkan akses kepada lingkungan selain dari rongga oral. Retakan pada integritas dari jaringan-jaringan lunak dari ronga oral dapat disebabkan oleh prosedur-prosedur oral, luka, atau infeksi. Kondisi-kondisi lingkungan baru yang ditemukan secara sistemik memicu perubahan dalam ekspresi gen bakterial, yang dapat meningkatkan virulensi.
Streptococci oral yang jinak dalam rongga oral seringkali kausatif dalam endokarditis infektif. Di dalam kompartemen sistemik, streptococci terdapat pada katup jantung abnormal atau yang rusak. Endotelium valvular kemudian menjadi paya-kotor, membuat jaringan konektif menjadi terbuka. Platelet yang yang bersirkulasi pun diaktifkan untuk memperbaiki luka, dan platelet pun menempel dan menyebar pada jaringan konektif yang terbuka. Streptococci pun kemudian memicu platelet untuk mengikat fibrinogen, berkumpul, dan membentuk thrombus atau gumpal platelet. Massa dari mikroorganisme, platelet, dan fibrin pada katup jantung yang luka atau rusak atau permukaan endokardial lainnya membentuk vegetasi, dimana merupakan ciri dari endokarditis infektif.
Cross-reactivity / reaktivitas-silang dari antibodi-antibodi ke HSP bakterial dengan HSP-diri dapat berkontribusi pada penyakit sistemik seperti arthritis dan penyakit Bechet.
Mimikri bakterial dari peptida-diri seperti fragmen kolagen oleh epitope PAAP dari S. sanguinis dapat menyebabkan autoregulasi dan autoimun arthritis.
Peradangan intravaskular lokal yang disebabkan oleh bakteria oral dapat melibatkan proses kelahiran prematur dan perkembangan penyakit sistemik seperti atherosclerosis. Bakterial periodontal seperti P. gingivalis dapat berkontribusi secara lebih langsung pada atheroclerosis dengan menginvasi sel-sel endothelial arteri dan memicu peradangan. P. gingivalis juga memicu pembentukan sel-sel busa berisi lipid dari macrphage, langkah kunci dalam atherosclerosis.

No comments:

Post a Comment