Tuesday 10 November 2015

Manajemen Sumberdaya Manusia Kontemporer (ADRIAN WILKINSON & TOM REDMAN)

ADRIAN WILKINSON & TOM REDMAN

Manajemen Sumberdaya Manusia Kontemporer

Teks dan Kasus

Edisi Keempat

Bagian 1
Dasar-Dasar Manajemen Sumberdaya Manusia

Bab 1
Manajemen Sumberdaya Manusia: Sebuah Perspektif Kontemporer
Tom Redman dan Adrian Wilkinson

Pendahuluan
Buku ini membahas tentang sumberdaya manusia dan berkutat pada cara yang mana berbagai organisasi mengelola sumberdaya manusianya. Dalam bab pendahuluan ini kami membahas pendekatan kami sendiri terhadap studi HRM / Manajemen Sumberdaya Manusia dan alasan yang menjadi dasar penyusunan dan presentasi dari materi di dalam buku ini. Tujuan kami adalah untuk memetakan luasnya ranah dari bidang studi yang berkembang saat ini untuk menyiapkan pembaca atas perlakuan yang lebih khusus pada topik-topik HRM secara spesifik yang akan ditemukan pada tiap bab di dalam buku ini. Secara khusus, kami meneliti peningkatan HRM, efek dari perubahan konteks kerja pada HRM, apa yang dilibatkan HRM pada sifat strategis dari praktik HRM, dampaknya pada performa organisasional dan perubahan peranan dari fungsi HRM. Bab ini disimpulkan dengan pertimbangan pada pandangan kami terhadap audiens yang merupakan target dari buku ini dan sejumlah pemikiran mengenai bagaimana penerapan terbaik dari hal tersebut.



Perkembangan HRM
Akar dari HRM dapat ditemukan dalam munculnya kesejahteraan kerja industrial pada tahun 1890-an, ketika berbagai organisasi didorong oleh gabungan tujuan akan kemanusiaan, keagamaan dan bisnis mulai menyediakan fasilitas kerja seperti pusat kesehatan, perumahan dan perpustakaan. Sebagai tambahan, kantor tenaga kerja didirikan untuk menangani perekrutan, penggajian dan pencatatan. ketika muncul manajemen ilmiah, prinsip-prinsip ilmiah juga diterapkan pada manajemen manusia juga pada manajemen produksi. Kita di sini melihat pergeseran dari sistem manajemen langsung (supervisi personal, paternalisme tradisional dan sistem borongan sederhana) menjadi sistem manajemen yang lebih teknis dan bentuk-bentuk birokrasi pekerjaan (Gospel 2005, 2009). Mulai dari sini fungsi HRM menjadi hidup, bertanggung jawab untuk menetapkan metode-metode personil modern (Kaufman, 2007, 2010), dan kami telah melihat profesionalisasi matang dari peranan ini. Namun, hal ini lebih sering dilihat sebagai sebuah fungsi administratif dan berhubungan dengan 'masalah tenaga kerja' daripada berkontribusi pada tujuan-tujuan strategis. Ini adalah latar belakang bagi munculnya HRM yang baru.

Bersambung ...
(Contoh Terjemahan, berminat silahkan tinggalkan pesan)

No comments:

Post a Comment