Wednesday 29 June 2011

Kistoma Ovarium

Pengertian Kistoma Ovarium

* Kista ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium)
* Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan terkumpul ini terbungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium
* Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah (www.blog.dokter.com)
* Kista ovarium adalah kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (ndung telur). (www.situs.kispro.com)
* Kista ovarium adalah tumor yang berbentuk kantong yang berisi cairan atau bahan setengah padat. Biasanya berasal dari indung telur (ovarium). (Ginekologi.unpad.hal 178)



Etiologi

Penyebab timbulnya kista sampai sekarang belum diketahui pasti diduga ada sel-sel yang mengalami perubahan sifat.

Penyebab terjadinya kistoma ovari yaitu gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi secara siklus menstruasi.

Kista masih menjadi misteri dalam dunia kebidanan, karena sampai sekarang belum diketahui secara pasti faktor-faktor penyebab timbulnya kista dalam tubuh seorang wanita, tetapi dalam literatur ada yang menyebutkan penyebab kista ovarium karena gangguan sel telur (folikel) berovulasi.

Kista ovarium banyak dialami wanita di masa reproduksinya. Perubahan hormonal adalah penyebab utamanya perubahan kadar hormon yang terjadi secara siklus haid, ketika produksi dan pelepasan sel dari ovarium.

Patofisiologi

Ovarium

Folikel

Gagal ovulasi Ovulasi

Sel telur Sel telur Corpus

Kista Fimbirie Degenerasi Gagal degenerasi

Tuba falopi Kista

Gejala akibat kista ovari dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Gejala akibat pertumbuhan

1. Menimbulkan rasa berat dalam abdomen bagian bawah
2. Mengganggu miksi dan defekasi
3. Tekanan tumor dapat menimbulkan obstipasi dan edema pada tungkai bawah

2) Gejala akibat perubahan hormon

Ovarium merupakan sumber hormon utama wanita, sehingga bila menjadi tumor menimbulkan gangguan terhadap menstruasi, tumor sel granulosa dapat menimbulkan hipermenorrhea. (Manuaba, 1998)

Klasifikasi

Kista ovari memiliki beberapa tipe diantaranya:

1) Tipe folikuler

Merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan, kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium, yang tidak terkontrol. Folikel sendiri adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium.

2) Tipe dermoid

Kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi.

Adabeberapa jenis kista, contohnya ada jeniskista yang berhubungan dengan fungsi ovarium yang juga sering ditentukan pada wanita hamil, kista disebut kista luteum, besarnya < 5 m.

Disebutkan kista ini tidak berbahaya tidak perlu diangkat apabila tidak mengganggu janin, tetapi membutuhkan pengawasan khusus, kista ini akan mengecil atau hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Kista dermoid mengandung organ manusia dalam bentuk sel embrionik sebagai cikal bakal manusia sehingga tidak heran jika ditemukan rambut, gigi, lemak dan tulang.

Lalu ada pula kista endometritis yang berhubungan dengan nyeri haid, kista ini disebut dengan kista coklat, karena di dalamnya ada cairan coklat kehitaman berasal dari darah yang mengental dan membeku.

Kista adenoma adalah kista yang berasal dari lapisan indung telur dan berpeotensi untuk ganas. (Manuaba, 1998: 416).

Kista ovarium dibagi menjadi:

1. Non Neoplastik
1. Folikel
2. Luteum
3. Stern level thal
4. Endometrial
5. Peradangan tubas ovarium
6. Indision gen minel
2. Neoplastik
1. Cystodenoma mulinosum
2. Cystodenoma serosum
3. Dermoid

(UNPAD, 1981: 176).

Beberapa macam kista ovarium

1. Kista ovarium non neoplastik

1.1 Kista folikel

Kista ini berasal dari folikel degreff yang tidak sampai berovulasi. Namun tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim melainkan membesar menjadi kista.

1.2 Kista korpus luteum

Dalam keadaan normal corpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi aibikan. Kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (corpus luteum persisten) perdarahan yang terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan berwarnamerah coklat karena darah tua.

1.3 Kista teka luteum

Timbulnya kista ini adalah akibat pengaruh hormone corronik gonedotropin (HCG).

1.4 Kista inklusif geminal

Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinatirum pada permukaan ovarium.

1.5 Kista endometrium

Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium.

1.6 Kista stren leventual

Endometrium menebal.

1. Kista ovarium neoplastik jinak

2.1 Kistoma ovari simpleks

Kista ini mermpunyai permukaan yang rata dan halus. Biasanya bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar, dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih dan berwarna kuning, pada dinding kista tampak lapisan epitel kubilk.

2.2 Kista denoma ovarium musinosum

Tumor yang lainnya berbentuk multikolter, oleh karena itu permukaan bergalaga (cobulased) dinding kista agak tebal, dan berwarna putih keabu-abuan. Pada permukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung pencampurannya dengan darah.

2.3 Kista ovari serosum

Pada umumnya penulis berpendapat bahwa kista ini berasal dari epitel permukaan ovarium.

2.4 Kista endotetroid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan epitel.

2.5 Kista dermoid

Adalah suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi, dan produk granula sebesar berwarna putih kuning menyerupai lemak.

Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid, dinding kista melihatkan putih keabu-abuan dan agak tipis konsistensi tumor sebagian klinik kental sebagian lebih padat.

Gejala

Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukkan gejala atau rasa sakit kecuali bila pecah atau terpuntir, yang menyebabkan sakit yang hebat di daerah perut bagian bawah dan kaku. Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit pada pinggul. Sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, perdarahan rahim yang abnormal.

Kista umumnya tidak disertai keluhan dan gejala keluhan baru muncul jika ukurannya membesar atau letaknya mengganggu organ lain disekitarnya.

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista, seandainya menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang. Rasa nyeri ini tmbul akibat dari pecahnya kista. Pembesaran kist yang terlalu cepat sehingga organ yang disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpelintir.

Keluhan atau sakit biasanya dirasakan utama sakit waktu menstruasi yang tidak kunjung mereda atau gangguan pada siklus lama. (www.gizi.net)

Komplikasi

1. Torsi tumor
2. Infeksi tumor
3. Dinding robek
4. Terjadi keganasan

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita di atas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas dianjurkan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi menakan terjadi ereksi, maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode kontrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium. (Manuaba, 1998: 419).

Diagnosa Banding

1. Kehamilan
2. Terlambat datang bulan
3. Gejala hamil muda
4. Terasa gesekan janin atau ball otement
5. Hasil pemeriksaan laboratorium mendukung kehamilan
6. Sub serosa mamo uteri bertangkai

Sakit dibedakan dengan tumor padat ovarium

(Manuaba, 1998: 419)

Penanganan

Mengenai cara menangani kista, salah satu jalan paling efektif dengan mengangkat kista melalui operasi, pasalnya tindakan pengobatan hingga saat ini belum memberikan hasil memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista, tidak menjamin kista tumbuh membeku. Hal ini merupakan bagian dari kista yang belum pecah. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur potensi untuk tumbuh kista tetap ada.

Pemeriksaan USG dapat dan sangat berperan dalam menentukan langkah pemeriksaan kista ovarium, dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan sebagainya.

Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan menimbulkan keluhan akibat dan peregangan organ sekitar kista maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan operasi kista. Jangan lupa untuk segera membawa jaringan kista ke laboratorium patologi anatomi untuk mengetahui kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi kanker.

Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma ovarium adalah operasi. Bila tumor ovari disertai gejala akut, misalnya oleh torsi, maka tindakan operasi harus dilakukan pada waktu itu juga.

Bila tidak ada gejala akut, tindkan operasi harus dipersiapkan dengan seksama, umumnya jika ditemukan kista yang tidak lebih besar dari sebuah jeruk dan tidak disertai keluhan, maka sebaiknya jangan segera dilakukan operasi, karena biasanya kista semacam ini berasal dari luteum yang dapat menghilangkan dengan sendirinya sebaiknya beberapa minggu kemudian dilakukan pemeriksaan ulangan.

(UNPAD, 1981: 192).



Kesimpulan

Kista ovarium adalah suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium) adapun pengertian kista ovarium adalah suatu pengumpulan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbungkus dari laipsan telur ovarium.

Gejala kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukkan yang hebat di daerah perut bagian bawah dan kaku. Kista yang berukuran besar atau berukuran banyak dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, perdarahan rahim yang abnormal.

Penanganan kista ovari, satu-satunya jalan paling efektif dengan mengangkat kista melalui operasi, karena tindakan pengobatan hingga saat ini belum memberikan hasil memuaskan, tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista dapat tumbuh kembali.

Hal ini merupakan bagian dari misteri tentang kista yang belum dipecahkan, selama wanita masih memproduksi sel telur. Potensi untuk tumbuh kista tetap ada.

Pemeriksaan USG sangat berperan dalam menentukan langkah penatalaksanaan kista ovarium, dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista dan lain-lain.

Disarikan dari :

www.cermin_dunia_kedokteran.com

dan berbagai sumber lain.

1 comment: